Anak Shaleh Investasi Akhirat

Kematian adalah sebuah keniscayaan. Saat kematian tiba, kesempatan untuk melakukan amal shaleh juga menjadi terputus. Manusia sisa menunggu hari pembalasan. Jika ingin menghitung masa hidup ummat Muhammad yang umumnya hanya sekitar 60-70 tahun, tentu masa yang sangat singkat, sementara manusia membutuhkan banyak amalan untuk meraih ridha Allah.

 

Olehnya itu, manusia haruslah cerdas, bukan hanya memikirkan bekal dirinya di dunia ini, namun juga bekal hidupnya di akhirat. Inilah ciri orang beriman. Karena keterbatasan umur yang manusia miliki, maka ia harus berusaha “melipatgandakan” atau memperoleh bonus-bonus pahala sehingga ketika kematian itu tiba, pahala amalan tidak berhenti, namun sebaliknya akan terus mengalir. Setiap manusia harus memikirkan amal jariyahnya karena semuanya pasti akan mengalami kematian.

 

Salah satu sarana bagi orang tua untuk mendapatkan pahala yang terus mengalir adalah dengan melalui investasi anak shaleh. Kesempatan beramal yang hanya 60an tahun tidak berhenti, namun bisa terus bertambah dengan umur anak yang senantiasa beramal juga dan mengalirkan pahala ke orang tuanya. Kesempatan beramal bisa bertambah menjadi puluhan tahun sebagaimana usia anak.

 

Berikut beberapa keutamaan yang orang tua yang bisa ia dapatkan jika anaknya sholih.

1. Ketika anak hafal Al-Qur’an, maka orang tuanya akan mendapat jubah kemuliaan.

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an” (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi)

Selain itu juga ada hadits dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا فيقولان : بم كسينا هذا ؟ فيقال : بأخذ ولدكما القرآن

Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).

 

Anaknya yang menghafal Al Qur’an, namun orang tuanya juga ikut mendapatkan kemuliaan. Subhanallah. Tentu ini merupakan balasan terindah dari Allah karena jerih payahnya mengajar dan mendidik anaknya. Inilah hadiah untuk orang tua yang telah berpeluh keringat, bekerja keras dan berkorban untuk menjadikan anaknya generasi Qur’ani.

 

2. Amal jariyah dari doa anak shaleh

 

(إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاثة: إلا من صدقةٍ جارية، أو علمٍ يُنتفع به، أو ولدٍ صالح يدعو له))

 

Artinya : “Jika seorang manusia wafat, maka semua amalannya akan terputus kecuali tiga perkara ; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat (bagi oranglain), dan doa anaknya yang shaleh untuknya” (HR Muslim : 1631).

 

Orang tua akan mendapatkan amal jariyah jika anaknya shaleh dan mendoakan orang tuanya. Jika bisa mendapatkan ketiga-tiganya maka tentu ini lebih baik. Namun, bagi orang tua, hal yang sangat penting untuk ia perhatikan adalah keshalehan anaknya.

 

Mayoritas orang tua menginginkan anaknya sukses di dunia, dengan memiliki pekerjaan dan penghasilan tinggi misalnya, namun lupa memperhatikan perihal keshalehannya, yang nanti dengan bekal keshalehan anak itu diharapkan menolongnya di akhirat.

 

3. Penghafal Al Qur’an bisa memberi syafaat kepada orang tua

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam:

“Dari Ali Bin Abi Thalib, “Barangsiapa membaca Al Qur’an dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga dan memberikannya hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka.”

Dengan hafalan Al Qur’an seorang anak, bisa memberikan syafaat bagi keluarganya termasuk orang tuanya.

 

4. Anak yang selalu memohonkan ampun orang tuanya

Dalam hadis lain HR. Ibnu Majah –dengan derajat hasan- Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda ;

 

إن الرجل لترفع درجته في الجنة فيقول ؛ أنى هذا ؟ , فيقال : باستغفار ولدك لك .

 

Artinya ; “Sesungguhnya seseorang pasti diangkat derajatnya disurga, lalu ia berkata keheranan ; Kenapa (derajat saya diangkat)? maka dikatakan kepadanya: “Dengan sebab istighfarnya anakmu”.

 

Di akhirat ketika semua manusia mengharapkan derajat yang tinggi, maka istighfarnya sang anak untuk orang tuanya bisa mengangkat derajat orang tua di surga..

 

Merugilah orang tua jika anak-anaknya tak bisa menjadi ladang jariyah baginya. Orang tua telah menghabiskan waktu dan tenaga yang tak sedikit untuk membiayai hidup, menyekolahkan, merawat dan mendidik anaknya di dunia, amat merugikan jika tak memberi manfaat untuk hidup yang hakiki yakni di akhirat kelak.

 

Maka bagi orang tua, mendidik anak menjadi shaleh, urgen untuk diperhatikan. Kelak, dengan keshalehan sang anak diharapkan akan menolong orang tuanya di akhirat. Wallahu a’lam.

 

Penulis: Fitri Wahyuni

Editor: Ustadz Irsyad Rafi, Lc (Dosen STIBA Makassar)
https://wahdahmakassar.or.id/artikel/buletin-muharrikah-anak-shaleh-investasi-akhirat-1

Share:

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *